Roy adalah orang miskin yang memiliki kakak seorang milyuner. Ketika bisnis minyak bumi sedang mengalami puncak, kakaknya
menjual padang rumput yang
luas pada waktu yang tepat dengan
harga yang sangat tinggi. Seketika itu kakak Roy menjadi kaya raya. Setelah itu kakak Roy
menanam saham pada perusahaan besar dan memperoleh untung yang besar. Kakaknya menghadiahi Roy sebuah mobil baru yang
mewah dan mengkilap.
.
Suatu pagi seorang anak gelandangan menatap mobilnya dengan penuh kekaguman.
"Hai.. nak" sapa Roy Anak itu melihat padaRoy dan bertanya
"Apakah ini mobil Tuan?" "Ya," jawab Roy singkat.
"Berapa harganya Tuan?"
"Sesungguhnya saya tidak tahu harganya berapa".
"Mengapa Tuan tidak tahu harganya, bukankan Tuan yang punya mobil ini?" Gelandangan kecil itu bertanya penuh heran.
"Saya tidak tahu karena mobil ini hadiah dari kakak saya"
.
Mendengar jawaban itu mata anak itu melebar dan bergumam, "Seandainya. ...seandainya. ..."Roy mengira ia tahu persis apa yang
didambakan anak kecil itu. "Anak ini pasti berharap memiliki kakak yang
sama seperti kakakku."
Ternyata Roy salah menduga, saat anak itu melanjutkan kata-katanya: "Seandainya. .. seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu....." Dengan masih terheran-heranRoy mengajak anak itu berkeliling dengan
mobilnya.
.
Anak itu tak henti-henti memuji keindahan mobilnya. Sampai satu kali anak itu berkata, "Tuan bersediakah mampir ke rumah saya ? Letaknya hanya beberapa blok dari sini". Sekali lagiRoy mengira dia tahu apa yang ingin dilakukan
anak ini. "Pasti anak ini ingin memperlihatkan pada teman-temannya bahwa
ia telah naik mobil mewah." pikir Roy
. "OK, mengapa tidak", kata Roy
sambil menuju arah rumah anak itu.
.
Tiba di sudut jalan si anak gelandangan memohon padaRoy untuk berhenti
sejenak, "Tuan, bersediakah Tuan menunggu sebentar? Saya akan segera kembali".
Anak itu berlari menuju rumah gubuknya yang sudah reot. Setelah menunggu hampir
sepuluh menit, Roy
mulai penasaran apa yang dilakukan anak itu dan keluar dari mobilnya, menatap
rumah reot itu.
.
Pada waktu itu ia mendengar suara kaki yang perlahan-lahan. Beberapa saat kemudian anak gelandangan itu keluar sambil menggendong adiknya yang lumpuh. Setelah tiba di dekat mobil anak gelandangan itu berkata pada adiknya: "Lihat... seperti yang kakak bilang padamu. Ini mobil terbaru. Kakak Tuan ini menghadiahkannya pada Tuan ini. Suatu saat nanti kakak akan membelikan mobil seperti ini untukmu".
.
Bukan karena keinginan seorang anak gelandangan yang hendak menghadiahkan mobil mewah untuk adiknya yang membuatRoy tak dapat menahan haru pada saat itu
juga, tetapi karena ketulusan kasih seorang kakak yang selalu ingin memberi
yang terbaik bagi adiknya. Seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu.
.
Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata yang ditulis dalam sebuah buku "Stories for the family's heart" by Alice Gray.
.
Suatu pagi seorang anak gelandangan menatap mobilnya dengan penuh kekaguman.
"Hai.. nak" sapa Roy Anak itu melihat pada
"Berapa harganya Tuan?"
"Sesungguhnya saya tidak tahu harganya berapa".
"Mengapa Tuan tidak tahu harganya, bukankan Tuan yang punya mobil ini?" Gelandangan kecil itu bertanya penuh heran.
"Saya tidak tahu karena mobil ini hadiah dari kakak saya"
.
Mendengar jawaban itu mata anak itu melebar dan bergumam, "Seandainya. ...seandainya. ..."
Ternyata Roy salah menduga, saat anak itu melanjutkan kata-katanya: "Seandainya. .. seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu....." Dengan masih terheran-heran
.
Anak itu tak henti-henti memuji keindahan mobilnya. Sampai satu kali anak itu berkata, "Tuan bersediakah mampir ke rumah saya ? Letaknya hanya beberapa blok dari sini". Sekali lagi
.
Tiba di sudut jalan si anak gelandangan memohon pada
.
Pada waktu itu ia mendengar suara kaki yang perlahan-lahan. Beberapa saat kemudian anak gelandangan itu keluar sambil menggendong adiknya yang lumpuh. Setelah tiba di dekat mobil anak gelandangan itu berkata pada adiknya: "Lihat... seperti yang kakak bilang padamu. Ini mobil terbaru. Kakak Tuan ini menghadiahkannya pada Tuan ini. Suatu saat nanti kakak akan membelikan mobil seperti ini untukmu".
.
Bukan karena keinginan seorang anak gelandangan yang hendak menghadiahkan mobil mewah untuk adiknya yang membuat
.
Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata yang ditulis dalam sebuah buku "Stories for the family's heart" by Alice Gray.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar